Tak Bat adalah upacara
pengumpulan sumbangan yang menjadi tradisi aliran Biddha Theravada sejak
berabad abad yang lalu. Ritual Tak Bat ini ada di kota Luang Prabang, Laos
Utara. Barisan biksu memakai jubah berwarna jingga berjalan tanpa alas kaki,
hal ini merupakan pemandangan yang menarik. Berdasarkan kepercayaan Buddha
Theravada, para biksu tidak diperbolehkan bertani dan memasak makanan untuk
makanan mereka sendiri. Cara untuk menunjang kelangsungan hidup mereka adalah
mengumpulkan sumbangan ari umat berupa makanan atau uang.
Ritual Tak Bat
ini juga dijumpai di kota lain seperti Bangkok dan Chiang Mai. Hal ini karena sebagian
besar penduduk Thailand dan Laos adalah penganut aliran Buddha Theravada. Di
Luang Prabang ritual tak Bat ini terlihat lebih hidup karena kota ini mempunyai
banyak biara dengan biksu yang mencapai ratusan yang melakukan upacara tersebut
setiap pagi.
Banyak wisatawan
yang datang ke kota ini hanya untuk mengikuti ritual tersebut. Acara dimulai
pada pukul 05.30, para turis sudah memadati jalanan di kota Luang Prabang.
Iring-iringan panjang para biksu terlihat berjalan dengan sikap meditasi tanpa
melakukan kontak mata. Biksu senior berjalan paling depan dan diikuti biksu
yang lebih muda dimana semua biksu membawa mangkuk sebagai tempat pemberian
makanan.
Di sudut yang
lain, banyak pedagang lokal yang menjual dagangan mereka dengan agresif.
Pedagang tersebut merayu semua wisatawan agar membeli nasi ketan dan
buah-buahan untuk diberikan pada para biksu yang akan melawati jalanan
tersebut. Alas duduk dan selendang tradisional Laos yang menjadi perlengkapan
ritual Tak Bat juga ikut disewakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar